WISATA RAMBUT MONTE BLITAR - CANDI, TELAGA DAN IKAN DEWA
WISATA RAMBUT MONTE BLITAR - CANDI, TELAGA DAN IKAN DEWA
![]() |
Telaga Rambut Monte Blitar |
Rambut Monte merupakan salah satu tempat wisata di Blitar – Jawa Timur yang saat ini sudah sangat populer oleh karena keunikan telaganya. Tempat wisata di Blitar dengan sebutan Wisata Cagar Budaya Rambut Monte ini berada di sebelah utara Kabupaten Blitar, di Desa Krisik (Kecamatan Gandusari), kurang lebih 40 menit perjalanan dari kota Blitar. Di dalam Wisata Cagar Budaya Rambut Monte Blitar ini terdapat 2 objek yang menjadi daya tarik wisata tempat ini, yaitu Candi Rambut Monte serta Telaga Rambut Monte. Ada juga petilasan tempat bermeditasi yang terletak tepat di depan candi.
Rambut Monte Blitar cukup populer belakangan ini oleh karena keunikan dari telaganya yang berwarna tosca (biru pirus/biru sedikit kehijauan). Oleh karena keunikan warnanya tersebut membuat Rambut Monte selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung dari Blitar maupun dari wilayah sekitarnya seperti Malang, Batu dan Kediri.
Wisata Rambut Monte Blitar adalah tempat wisata pertama di Blitar yang pernah dikunjungi oleh saya, dan ini juga pengalaman pertama kali ke Blitar. Namun sebelum bercerita mengenai pengalaman berkunjung tempat wisata Rambut Monte Blitar, terlebih dahulu simak beberapa info penting oleh nnoart mengenai tempat wisata di Blitar yang terletak di antara gunung Kelud dan gunung Kawi ini.
Candi Rambut Monte
Candi Rambut Monte merupakan satu diantara berbagai macam candi peninggalan kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Pada masa kerajaan Majapahit, Candi Rambut Monte dijadikan sebagai tempat pemujaan para penganut agama Hindu.
Candi Rambut Monte dibuat dari batu berbentuk segi empat dengan komposisi dari batu andesit. Sekarang sudah tidak banyak yang tersisa dari Candi Rambut Monte, hanya tertinggal kaki candi (Kamadathu) serta badan candi (Rupadathu). Artefak menyerupai Lingga dan Yoni yang merupakan lambang kesuburan terlihat berada di samping candi. Artefak tersebut berukir sulur-sulur gelung dan di depannya terdapat kepala Kala (anak dewa Siwa, disimbolkan dengan raksasa berwajah seram). Namun kepala kala yang terdapat di Candi Rambut Monte ini tidak seperti kepala kala yang biasanya (kepala raksasa bertanduk, berambut gimbal dan taring yang tajam), akan tetapi lebih seperti manusia yang sedang dalam posisi merangkak.
Candi Rambut Monte di Blitar merupakan objek wisata budaya serta edukasi yang selalu menarik minat para pengunjung. Tempat beribadah masyarakat Hindu-Buddha di zaman kerajaan Majapahit ini terkadang dikunjungi oleh para pelajar untuk mempelajari sejarah masa lampau. Candi ini sampai sekarang juga masih dijadikan sebagai tempat pemujaan untuk memohon berkah yang berlimpah. Itulah sebabnya banyak dari pengunjung yang tidak hanya datang untuk berwisata, namun juga melaksanakan ritual-ritual tertentu seperti membakar dupa di depan candi atau memberi makan ikan keramat yang ada di Telaga Rambut Monte dengan maksud untuk mendapatkan kesuksesan dalam setiap usaha mereka.
Telaga Rambut Monte
Telaga Rambut Monte bisa dikatakan sebagai objek paling menarik dalam kawasan Wisata Cagar Budaya Rambut Monte ini. Sumber mata air yang berada di dekat candi ini cukup besar yang membentuk sebuah telaga. Airnya cukup jernih dengan pantulan warna hijau dari pohon-pohon di sekitarnya. Ikan-ikan langka serta tumbuhan yang hidup di dalam telaga tersebut dapat dilihat dengan jelas oleh karena kejernihan dari airnya.
Hal paling menarik dari telaga Rambut Monte terdapat di tengah-tengah telaga. Warna biru tosca di tengah-tengah telaga cukup unik dan bisa dikatakan sebagai daya tarik utama dari Rambut Monte ini, yang membuat tempat wisata ini selalu kebanjiran pengunjung. Secara ilmiah, warna biru tosca dari telaga ini bisa terjadi oleh karena kandungan mineral tertentu yang keluar dari dua mata air yang menjadi sumber air telaga ini.
Lokasi dari telaga ini berada di bawah Candi, perlu berjalan menyusuri tangga menurun yang landai sebelum akhirnya melihat kolam renang yang jarang terurus, tempat untuk bersantai melihat pemandangan telaga, serta telaga itu sendiri.
Beberapa tahun yang lalu, anda bisa menemukan sebuah gazebo/gubuk yang berada di tepian telaga seperti pada beberapa foto mengenai Rambut Monte pada umumnya yang beredar saat ini. Namun kenyataannya, gazebo tersebut sudah tidak ada lagi karena telah diganti oleh sebuah bangunan yang tinggi dan terbuat dari beton. Biasanya pengunjung memanfaatkan bangunan ini untuk dapat melihat telaga rambut monte dari atas.
Legenda Ikan Dewa di Rambut Monte
Di dalam telaga Rambut Monte terdapat ikan purba yang disebut sebagai ikan dewa/ikan sengkaring. Ikan langka ini sangat dikeramatkan oleh penduduk setempat. Konon katanya ikan-ikan yang berada di dalam telaga ini sejak dulu hingga saat ini tidak pernah bertambah atau berkurang sedikitpun juga. Itulah sebabnya walaupun ikan-ikan ini terlihat jinak, namun tidak ada yang berani untuk mencoba menangkapnya.
Sejak dahulu kala, masyarakat sekitar percaya bahwa ikan-ikan tersebut keramat. Hal tersebut berdasarkan legenda perkelahian antara Mbah Rambut Monte yang merupakan keturunan kerajaan Majapahit melawan Rahwana dan Naga yang terjadi di tempat tersebut. Mbah Rambut Monte memenangkan pertarungan itu, kemudian mengutuk Rahwana dan Naga yang menjadi lawan bertarungnya menjadi sebuah candi berbentuk monyet dengan relief naga.
Setelah itu, Mbah Rambut Monte berpesan pada beberapa muridnya agar dapat menjaga candi tersebut. Namun oleh karena sebagian dari muridnya tersebut tidak mematuhi perintah yang diberikan, Mbah Rambut Monte marah dan berakhir mengutuk murid-muridnya itu menjadi ikan Sengkaring/ikan dewa, yang dapat anda temukan di telaga Rambut Monte.
Rute Menuju Rambut Monte
Rute menuju Rambut Monte ini saya ulas dengan titik start yang berbeda, yaitu dari kota Blitar, kota Malang dan Kota Batu. Jika dari kota Blitar atau wilayah Malang Selatan, anda bisa melalui arah selatan Rambut Monte, yang berarti melalui Wlingi. Sedangkan jika ingin mengikuti arah utara Rambut Monte,anda bisa mengikuti jalur dari Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Jalur dari arah utara ini lebih dekat bagi anda yang memulai perjalanan dari kota Batu atau wilayah Malang bagian utara, termasuk dari kota Malang. Masing-masing penjelasan setiap rutenya saya jabarkan berikut ini:
Dari kota Blitar ke Rambut Monte
Jika anda memulai perjalanan dari kota Blitar, anda cukup menuju ke arah Wlingi melalui Garum dan Talun. Setelah tiba di Wlingi, sebenarnya sudah cukup mudah karena petunjuk jalan menuju Rambut Monte akan sering ditemukan sepanjang jalan. Berkendaralah ke arah desa Semen, setelah itu Tulungrejo sebelum akhirnya tiba di desa Krisik kecamatan Gandusari. Jarak dari Kota Blitar menuju ke Rambut Monte ini kurang lebih 39 km.
Dari arah Kepanjen (Kabupaten Malang) ke Rambut Monte
Dari Kepanjen, maka cukuplah melakukan perjalanan ke arah Kabupaten Blitar tepatnya ke perkotaan Wlingi. Carilah jalan menuju ke Pasar Wlingi, mulai dari pasar Wlingi ini teruslah berkendara ke arah utara, akan ada petunjuk jalan menuju Rambut Monte setelah anda melewati Pasar tersebut. Setelah itu anda akan mengikuti jalur yang sama seperti dari kota Blitar menuju Rambut Monte yang telah dijabarkan diatas (Desa Semen – Desa Tulungrejo – Desa Krisik).
Dari arah kota Batu/kecamatan Ngantang ke Rambut Monte
Jika dari arah kota Batu, maka anda bisa melalui jalur utara Blitar, dengan rute melalui kecamatan Ngantang (Kabupaten Malang). Belum banyak yang menyadari ada jalan yang menghubungkan kecamatan Ngantang dengan kabupaten Blitar, oleh karena letak jalannya yang kurang mencolok. Jika dari arah Batu, belok kiri di pertigaan menuju ke kawasan wisata waduk Selorejo (lewat jalan Bendungan Selorejo). Setelah sampai di pertigaan Sekar, teruslah lurus hingga mencapai Pagersari. Sampai disitu, teruslah melanjutkan perjalanan hingga perbatasan Kabupaten Malang (Ngantang) dan Kabupaten Blitar. Setelah itu, ikuti terus jalan hingga mencapai desa Krisik, tempat Wisata Cagar Budaya Rambut Monte Blitar berada.
Retribusi di Rambut Monte
Jika ingin ke Rambut Monte Blitar, sebaiknya menyiapkan uang untuk tarif retribusi baik itu tarif masuk maupun untuk parkir kendaraan. Berikut ini adalah tarif retribusi yang dipajang di depan loket masuk menuju tempat wisata ini yang telah diatur dalam Perda no 13 tahun 2011:
1. Dewasa: Rp. 3000/orang;
2. Anak-anak: Rp. 2000/orang;
3. Rombongan minimal 25 orang dikenakan diskon 15%.
Untuk parkir kendaraan, berikut adalah tarifnya:
1. Bus: Rp. 3000/kendaraan;
2. Minibus: Rp. 2000/kendaraan; dan
3. Sepeda motor: Rp. 1000/kendaraan.
Komentar
Posting Komentar